Sila Pertama Pancasila
Sebuah Refleksi atas Masa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014)
DOI:
https://doi.org/10.36588/sundermann.v13i2.43Keywords:
Islam, kerukunan umat beragama, Pancasila sila pertama, politik, Susilo Bambang YudhoyonoAbstract
Paper ini hendak menelusuri sejarah perdebatan yang cukup tajam atas bunyi sila pertama Pancasila di antara kalangan nasionalis dan Islam politik. Persoalan ini tampaknya belum juga tuntas untuk diselesaikan; sebagian masyarakat indonesia belum dapat berdamai dengan bunyi dari sila pertama tersebut. Upaya ini masih terus diperjuangkan baik melalui jalur politik ataupun melalui lahirnya organisasi masyarakat yang berbasis agama. Usaha tersebut sebenarnya secara garis besar hendak menampilkan wajah superioritas dalam beragama di Indonesia yang pada akhirnya mengubah cara beragama di Indonesia dari sebelumnya sangat toleran menjadi intoleran terhadap keberagaman. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagai kelompok yang selalu mengatasnamakan agama sudah mulai mengabaikan makna sila pertama Pancasila. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk menekankan gambaran umum bagaimana relasi antar agama pada masa pemerintahan Presiden S. B. Yudhoyono (2004-2014); apakah cara beragama di Indonesia dimasa pemerintahan Presiden S.B. Yudhoyono memperlihatkan nilai dari sila pertama pancasila ataukah malah sebaliknya? Melalui kajian literatur, penulis menyimpulkan bahwa penerapan nilai sila pertama Pancasila mengalami degradasi sejak 2004 sampai masa berakhirnya pemerintahan Presiden S. B. Yudhoyono pada 2014. Untuk mengatasi masalah ketidakrukunan umat beragama di Indonesia, masyarakat Indonesia perlu menghidupi nilai dari sila pertama Pancasila.
Downloads
References
A’la, Abd. Melampaui Dialog Agama. Edited by Qamaruddin S. F. Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2002.
Anshari, Endang Saifuddin. Piagam Jakarta 22 Juni 1945 Sebuah Konsesus Nasional Tata Dasar Negara Republik Indonesia 1945-1949. Jakarta: Gema Insani Press, 1997.
Anwar, M. Syaf’i. “Memetakan Teologi Politik Dan Anatomi Gerakan Salafi Militan Di Indonesia.” In Genealogi Islam Radikal Di Indonesia: Gerakan Pemikiran Dan Prospek Demokrasi. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia, 2007.
Aritonang, Arthur. “Andreas A. Yewangoe Dan Oikumene: Kontribusi Pemikiran Andreas A. Yewangoe Bagi Kekristenan Dan Kemajemukan Agama Di Indonesia.” STT Cipanas, 2020.
———. “KEKRISTENAN DAN NASIONALISME DI INDONESIA.” Jurnal Amanat Agung 15, no. 1 (June 1, 2019): 111–141. https://ojs.sttaa.ac.id/index.php/JAA/article/view/344.
———. “Signifikansi Sila-1 Pancasila Bagi Umat Beragama.” STT Cipanas, 2014.
Aritonang, Deytri Robekka. “Jokowi Akan Hapus Peraturan Dua Menteri Soal Pendirian Rumah Ibadah.” Kompas. Jakarta, 2014. Accessed May 19, 2020. https://nasional.kompas.com/read/2014/06/18/1811413/Jokowi.Akan.Hapus.Peraturan.Dua.Menteri.soal.Pendirian.Rumah.Ibadah.
Aritonang, Jan S. Sejarah Perjumpaan Kristen Dan Islam Di Indonesia. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006.
Boland, B. J. Pergumulan Islam Di Indonesia 1946-1972. Jakarta: Grafiti Pers, 1985.
Daulay, Richard M. Kekristenan Dan Politik. Jakarta: Waskita, 2011.
———. Kristenisasi Dan Islamisasi: Umat Kristen Dan Kebangkitan Islam Politik Pada Era Reformasi Di Indonesia. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2014.
Goru, Paul Maku. “Ironi Penghargaan Toleransi Untuk Presiden SBY.” Reformata, 2013. https://issuu.com/reformata/docs/164_tabloid_reformata_juni_2013.
Hanggono, Aries, and Erwin S. Q. Haripramono. Kumpulan Peraturan Tentang Otonomi Daerah. Jakarta: Pradnya Paramita, 2000.
Kaelan. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma, 2011.
Kurnia, Paulus, and Leonard Hale. Gereja Kristus Ketapang: Asal-Usul Dan Derap-Langkahnya Menuju Milenium Ke-3. Cipanas: STT Cipanas bekerjasama GKK, 1999.
Nasution, Adnan Buyung. Aspirasi Pemerintah Konstitusional Di Indonesia Studi Sosio-Legal Atas Konsituante 1956-1959. Jakarta: Grafiti, 2009.
———. “Jaminan Kebebasan Beragama Dalam Negara Hukum Di Indonesia.” In Kebebasan Beragama, HAM Dan Komitmen Kebangsaan, edited by Erick J. Barus. Jakarta: Biro Marturia PGI, 2009.
Ngelow, Zakaria J. “Religion for Peace Sebuah Agenda Bersama.” Berita Oikoumene Memperluas Wawasan Keesaan dan Kebangsaan, February 2012.
Noer, Deliar. Islam, Pancasila Dan Asas Tunggal. Jakarta: Yayasan Perkhidmatan, 1983.
Nurfitriani, Aniek. “Asas Tunggal Pancasila: Representasi Paranoia Rezim Orde Baru Terhadap Pergerakan Islam (1970-1990).” Last modified 2011. Accessed May 19, 2020. https://sangpenyihirkata.wordpress.com/2011/01/01/asas-tunggal-pancasila-representasi-paranoia-rezim-orde-baru-terhadap-pergerakan-islam-1970-1990/.
Paat, Yustinus. “Setara: Intoleransi Subur Di Era SBY, Jokowi Ikut Tidak Serius.” Berita Satu. Jakarta, 2018. Accessed November 21, 2020. https://www.beritasatu.com/yuliantino-situmorang/nasional/506860/setara-intoleransi-subur-di-era-sby-jokowi-ikut-tidak-serius.
Sairin, Weinata. “Agama-Agama Di Indonesia Memasuki Era Baru: Percik-Percik Pemikiran Seorang Warga Gereja.” In Fundamentalisme, Agama-Agama Dan Teknologi. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1992.
Soef, Mochamad. “Kritik Terhadap SKB No. 1 Tahun 1979.” Last modified 2009. Accessed May 19, 2020. https://soef47.wordpress.com/2009/10/14/kritik-terhadap-skb-no-1-tahun-1979/.
Troll, Christian W. Muslim Bertanya Kristen Menjawab. Jakarta: Gramedia, 2013.
Utomo, Bambang Ruseno. Hidup Bersama Di Bumi Pancasila. Malang: Pusat Studi Agama dan Kebudayaan, 1993.
Wardah, Fathiyah. “LSM Nilai Toleransi Beragama Di Bawah Kepemimpinan SBY Memburuk.” Accessed November 21, 2020. https://www.voaindonesia.com/a/toleransi-beragama-dibawah-kepemimpinan-sby-buruk-130774003/98768.html.
Yewangoe, Andreas A. Agama Dan Kerukunan. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001.
———. Tidak Ada Negara Agama: Satu Nusa, Satu Bangsa. Jakarta: Persekutuan Gereja Indonesia, 2009.
———. Tidak Ada Penumpang Gelap: Warga Gereja, Warga Bangsa. Edited by Adri Supriyati. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.
Laporan Investigasi. Jakarta: Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, 2008.
“Pelanggaran Terhadap Minoritas Agama Di Indonesia | HRW.” Accessed November 21, 2020. https://www.hrw.org/id/report/2013/02/28/256410.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Arthur Aritonang

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Authors who publish with Sundermann Journal agree with the following requirements:
- The author retains the copyright and provides the Sundermann Journal with the right of the first publication with the paper simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License that allows others to freely share and quote this work with the recognition of authorship of the author's work and initial publications in Sundermann Journal.
- Authors are permitted to distribute versions published in this journal (for example posting to institutional repositories or publishing them in a book), recognizing initial publications in Sundermann Journal.