Analisis Fenomenologi Deskriptif terhadap Panggilan Iman Kristen untuk Kerukunan Antar Umat Beragama di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.36588/sundermann.v1i1.27Keywords:
kekristenan, kerukunan, iman, pluralistik, umat beragamaAbstract
Sifat majemuk Indonesia berlangsung di dalam segala sisi. Salah satunya adalah kemajemukan di dalam azas kepercayaan dan keberagaman di dalam menganut agama. Di tengah keberagaman seperti itu, kekristenan dituntut untuk menjelaskan dirinya sebagai terang dan garam dunia kepada penganut agama lain dalam semangat kerukunan dan pluralisme. Tulisan ini menyimpulkan bahwa salah satu kunci utama membangun kerukunan adalah mengembangkan sikap dialogis yang terbuka, jujur dan saling percaya antar-umat beragama. Dialog akan membuka pintu yang tertutup akibat sikap saling curiga dan eksklusifisme. Dalam paper ini juga dijelaskan bahwa kerukunan umat beragama bukanlah pilihan melainkan panggilan di dalam keyakinan kristiani untuk menjadi berkat bagi pemeluk keyakinan lain. Analisis dan pengembangan di dalam tulisan ini dilakukan dengan model fenomenologi deskriptif.
Downloads
References
Berkhof, H., & Enklaar, I. H. (2004). Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Darajat, Z. (1996). Perbandingan Agama. Jakarta: Bumi Aksara.
Douglas, J. . (2007). Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid 1 A-L. (J. D. Douglas, Ed.). Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF.
Escobar, S. (2014). Together towards Life: Mission and evangelism in changing landscapes. International Bulletin of Missionary Research, 38(4), 193–195. https://doi.org/10.1177/239693931403800409
Fauzi, A. (2017). Agama, Pancasila dan Konflik Sosial di Indonesia. E-Journal Lentera Hukum. https://doi.org/10.19184/ejlh.v4i2.5295
Gulo, Y. (2002). Dialog Agama. STT BNKP Sundermann, 4, 141–144.
Halim, A. (2015). PLURALISME DAN DIALOG ANTAR AGAMA. TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin, 14(1), 35–62. https://doi.org/10.30631/tjd.v14i1.21
Jauhari, M. I. (2017). Pendidikan Islam Berbasis Multikultural dan Konstruksi Sosial Pancasila. Al-I’tibar : Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), 1–16. Retrieved from http://journal.stkipnurulhuda.ac.id/index.php/JPIA/article/view/197
Juergensmeyer, M., Roof, W., & Hopkins, S. P. (2014). Panikkar, Raimon (Raimundo) (1918–2010). In Encyclopedia of Global Religion. https://doi.org/10.4135/9781412997898.n555
Kirom, S. (2016). FILSAFAT ILMU DAN ARAH PENGEMBANGAN PANCASILA: RELEVANSINYA DALAM MENGATASI PERSOALAN KEBANGSAAN. Jurnal Filsafat, 21(2), 99–117. https://doi.org/10.22146/jf.3111
Krauter, S. (2011). The Martyrdom of Stephen. In Contextualising Early Christian Martyrdom (pp. 45–74).
Kusumawanti, N., & Arawindha, U. (2018). Desain Riset Penelitian Fenomenologi. In S. Kholifah & I. W. Suyadnya (Eds.), Metodologi Penelitian Kualitatif - Berbagi Pengalaman dari Lapangan (1st ed.). Jakarta: Raja Grafindo Perkasa.
Lestari, G. (2015). Bhinnekha Tunggal Ika : Khasanah Multikultural. Jurnal Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 1(Februari), 31–37.
Maftukhah, U. (2014). KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM MASYARAKAT PLURAL (StudiKerukunan. Skripsi Uin SUnan Kalijaga, 1, 62–88.
Mawardi. (2015). Reaktualisasi Kerukunan Antar Umat Beragama Dalam Kemajemukan Sosial. Substantia, 17(April), 55–66.
Muhtadi, B. (2019). Populisme, Politik Identitas, dan Dinamika Elektoral: Mengurai Jalan Panjang Demokrasi Prosedural by Burhanuddin Muhtadi | Goodreads (1st ed.). Malang: Intrans Publishing.
Mukaromah, M. (2014). Dialog Antar Agama dan Kerukunan Umat Beragama. Badan Litbang Dan Diklat Kementerian Agama RI, 17–40. Retrieved from http://eprints.walisongo.ac.id/3915/3/104311013_Bab2.pdf
Nishimura, S. (1995). The development of Pancasila moral education in Indonesia. Southeast Asian Studies (Kyoto), 33(3), 303–316.
O’Collins, G., & Farrugia, E. G. (1996). Kamus Teologi (1st ed.). Yogyakarta: Kanisius.
Pratiwi, H. I., & Rosidi, A. (2012). Kerukunan umat beragama dipandang dari pancasila sila pertama stmik amikom yogyakarta. Karya Ilmiah Mahasiswa S1 Teknik Informatika 2011: Pancasila.
Raharjo, R., Armawi, A., & Soerjo, D. (2017). Penguatan Civic Literacy Dalam Pembentukan Warga Negara Yang Baik (Good Citizen) Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Pribadi Warga Negara Muda (Studi Tentang Peran Pemuda HMP PPKn Demokratia pada Dusun Binaan Mutiara Ilmu di Jebres, Surakarta, Jawa Tengah. Jurnal Ketahanan Nasional. https://doi.org/10.22146/jkn.26457
Rahayu, M. (2017). Keragaman di Indonesia dan Politik Pengakuan (Suatu Tinjauan Kristis). Jurnal Pemikiran Sosiologi, 4(2), 1. https://doi.org/10.22146/jps.v4i2.28577
Ramage, A., & Kondoleon, C. (2001). Antioch: The Lost Ancient City. American Journal of Archaeology, 105(3), 560. https://doi.org/10.2307/507391
Reid, A. (1998). Introduction to Evangelism (1st ed.). Nashville, Tennessee: Broadman and Holman Publishers. Retrieved from http://www.amazon.com/dp/0805411437
Rusydi, I., & Zolehah, S. (2018). Makna Kerukunan Antar Umat Beragama Dalam Konteks Keislaman Dan Keindonesian. Journal for Islamic Studies, 1(1), 170–181. https://doi.org/10.5281/zenodo.1161580
Soesilo, Y. (2011). Gereja dan Pluralisme Agama dalam Konteks di Indonesia. Jurnal Antusias, 1(2), 81–93. Retrieved from http://sttintheos.ac.id/e-journal/index.php/antusias/article/view/88/87
Steward, B. (2004). Writing a literature review. British Journal of Occupational Therapy. https://doi.org/10.1177/030802260406701105
Sumbulah, U. (2015). PLURALISME DAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA. Analisa: Journal of Social and Religion, 22(1), 1–13.
Tule, P. (2014). Religious Conflicts and a Culture of Tolerance: Paving the Way for Reconciliation in Indonesia. Antropologi Indonesia. https://doi.org/10.7454/ai.v0i63.3404
Vlach, M. J. (2009). Penal Substitution in Church History. The Master’s Seminary Journal, 20(2), 199–214.
Widiastuti. (2013). Keragaman budaya indonesia. Jurnal Ilmiah Widya, 1.
Widjaja, F. I. (2018). Misiologi Antara Teori, Fakta dan Pengalaman (1st ed.). Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Yasin, T. H. (2011). Membangun Hubungan antar Agama Mewujudkan Dialog dan Kerjasama. Jurnal Substantia, 12(1).
Yewangoe, A. A. (2002). Agama dan Kerukunan. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Yunus, F. M. (2014). Konflik Agama Di Indonesia Problem Dan Solusi Pemecahannya. Substantia, 16(2), 217–228. Retrieved from http://substantiajurnal.org
Zaluchu, S. E. (2018). Analisis Kisah Para Rasul 15 Tentang Konflik Paulus dan Barnabas serta Kaitannya dengan Perpecahan Gereja. Kurios (Vol. 4). Retrieved from http://www.sttpb.ac.id/e-journal/index.php/kurios
Zaluchu, S., & Widjaja, F. (2019). A Phenomenology Approach: Religious Significance of Mandala in Ancient Nias Culture. In Proceedings of the Proceedings of the 1st Seminar and Workshop on Research Design, for Education, Social Science, Arts, and Humanities, SEWORD FRESSH 2019, April 27 2019, Surakarta, Central Java, Indonesia. EAI. Retrieved from http://eudl.eu/doi/10.4108/eai.27-4-2019.2286915
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with Sundermann Journal agree with the following requirements:
- The author retains the copyright and provides the Sundermann Journal with the right of the first publication with the paper simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License that allows others to freely share and quote this work with the recognition of authorship of the author's work and initial publications in Sundermann Journal.
- Authors are permitted to distribute versions published in this journal (for example posting to institutional repositories or publishing them in a book), recognizing initial publications in Sundermann Journal.